Beberapa waktu yang lalu teman saya yang mempunyai anak laki-laki berusia sekitar 2,5 tahun cerita. bahwa sudah agak lama, anaknya sering demam tinggi, ketika ke dokter anak pasti penyebabnya karena ada infeksi di (maaf) alat kelamin putranya. Karena menumpuknya yang dalam medis disebut smegma (kotoran yang diproduksi). menurut beliau morfologi putranya mungkin agak berbeda ya sehingga mudah sekali terkena smegma yang sering bisamengakibatkan infeksi. melihat kondisi yang sering demam tinggi tersebut, sang ibu bertanya apakah gak sebaiknya di khitan aja sedari masih kecil ini, krn kalo cuman diobati tar muncul lagi smegma dan kembali demam tinggi. Namun saat itu dokter bilang belum perlu. Tapi sepertinya si Ibu berencana untuk mengkhitan lebih dini. Di negara kita khan seringnya khitan ketika usia2 SD kadang sampai usia kelas 5 SD.
ketika mendengar cerita ini, saya juga bilang : iya ya, sepertinya lebih dini mengkhitan lebih baik. Saya belum searching2 sih tentang kapan sebaiknya mengkhitan anak laki2 atau waktu yang pas. Si ibu juga cerita bahwa putra pertamanya dikhitan kelas 5 SD yang ternyata dah ada tanda2 puber. Nah lho..saya jadi kepikir secara putra sulung saya cowok, dalam hati sih batin tar InsyaAllah khitan agak awal ajah lah TK apa kelas 1 SD gitu.
beberapa waktu kemudian teman saya kembali cerita kalau putra 2,5 tahunnya dah dikhitan. Dikhitan sama dokter umum yang memang dah biasa mengkhitan. Saya ikut lega juga. beliau cerita InsyaAllah telah membuat keputusan yang tepat dengan kkhitan lebih dini demi kesehatan. kalau di luar negeri banyakan juga dikhitan ketika bayi tuk anak laki-laki.
3 hari setelah khitan, si anak kontrol kondisi baik, luka dah kering. Namun selang seminggu ternyata ada masalah lagi, dikonsul lagi dengan dokter yang mengkhitan ..ternyata oh ternyata : sunat gagal.. lemeslah si ibu mendengarnya.. Dan saya pun juga jd kaget dan ikut sedih bayanginya mendengar cerita ini. ternyata dr pengakuan si dokter bilang : kemarin karena masih kecil saya jadi hati-hati sekali, jadi kurang mengkhitannya. jadinya ini harus revisi. (glekkk).. Si ibu bilang : tulisan bisa direvisi…nha ini … duh duh… (speechless)
Sebenarnya si Ibu agak kesal juga dengan si dokter, dokternya juga tidak mau disalahin,karena belum pernah gagal selama ini. Namun ya si Ibu berusaha ikhlas dan mengupayakan langkah yang terbaik buat si anak.
Akhirnya si anak di bawa ke dokter spesialis bedah anak untuk dicek kondisinya. Dan memang sunatnya gagal serta terjadi yang disebut fimosis (terjadi pengkerutan atau penciutan kulit depan) dan harus di revisi (ini stilah dokternya) dengan kata lain di sunat ulang. Duh kasihan mendengarnya..namun demi yangterbaik harus tetap dilaksanakan. Si dokter memberi kelonggaran terserah kapan aja siapnya, namun orang tua anak tersebut merencanakan lebih cepat lebih baik.
setelah mendengar cerita ini yang sebelumnya saya kepikir juga untuk kalo khitan lebih dini, jadi berpikir lagi. mau browsing2 dulu tentang ini. Atau anda yang telah berpengalaman, minta sharingnya tentang sebaiknya usia berapa anak laki-laki dikhitan. Yuk sharing… Selain tentu saja mengikuti Sunah Rasulullah juga demi kesehatan.
Si ibu bercerita kepada saya, sebagai bentuk sharing danpengalaman mengingat anak saya juga laki-laki. beliau bilang : tar kalau khitan langsung aja sama dokter spesialis bedah anak.
dan beberapa selang setelah cerita ini, beliau cerita sudah menghubungi tempat praktek sang dokter spesialis bedah anak tersebut dan wow wow kaget ternyata biaya khitannya adalah min 3,5 juta.. eng ing eng saya jadi mikir : kok ya lebih mahalan biaya melahirkan yak . Si ibu juga kaget gak menyangka dengan biaya tersebut, 10 kali lipat dr biaya khitan dengan dokter umum. Namun karena ada masalah dengan khitan pertama putranya, si ibu tetap memilih dengan dokter spesialis bedah anak.
Dan ternyata di dua tempat praktek yang berbeda dengan dokter yang sama biayanya berbeda selisih kurang lebih separuh.. wow ..fenomena apa ini ya? dokter yang sama, tapi tempat praktek berbeda harga beda jauh. beliau milih yang tempat praktek yang lebih kecil namun dengan dokter yang sama dengan biaya separuh dr RS satunya. Kemungkinan yang kita pikirkan kenapa biaya berbeda adalah karena satunya adalah RSIA besar dan satunya hanya klinik bersalin, kemungkinan di RSIA yang besar plus tambah biaya2 macam2 dimana fasilitasnya lebih oke ..(hmm..tapi khan khitan gak pk nginep yak).. kalau kita pikir di dua tempat berbeda tersebut secara kenyamanan berbeda ya..tapi dengan dokter yang sama saya percaya dokter gak akan beda bedain kemampuan sesuai kelas RS kan hehehe (semoga).. jadi ya oke juga pilihan dengan dokter yang sama namun tempat praktek beda dan harga yang separuhnya…yang kita utamakan kan jasa dan kemampuan dokternya (saya kan gak beli mereknya)
Apapun itu…semoga buat putra teman saya , khitan yang kedua dapat berjalan lancar dan sukses, serta sehat selalu… (sampai ini ditulis khitan belum dilaksanakan..masih seminggu lagi dijadwalkan.)
Oiya..tentang biaya khitan dokter spesialis bedah anak yang mencapai 3,5 juta.. Si Ayahnya Affan bilang : di desaku, semua kl khitan ke pak bong (yang sering mengkhitan didesa disebut Pak bong) boleh cuman bawa gula teh… hahaha si Ayah ini
Pas cerita ini keteman-teman pada bilang: sama ajah kan ya hasilnya.
Sumber: Omietha
No comments:
Post a Comment