TANYA :
Dok, saya ingin bertanya tentang sunat. Saya bingung dengan proses disunat, bagian kulit mana yang dipotong? Apakah setelah disunat akan dijahit? Saya sendiri tidak disunat dan akan segera menikah. Apakah kondisi tidak disunat pada penis saya akan berpengaruh terhadap hubungan seks nantinya? Thanks sebelumnya, dok....
Agus 24, Jakarta
JAWAB :
Pada tindakan sunat, yang dipotong adalah kulit penutup bagian kepala penis (preputium). Tentu saja setelah dipotong, area itu akan dijahit kembali. Dari sudut kesehatan, ada hal yang harus diperhatikan mengenai preputium, yaitu apakahpreputium dapat dibuka atau ditarik ke belakang atau tidak.
Kalau preputium dapat ditarik ke belakang sehingga bagian kepala penis kelihatan, keadaan ini dianggap sehat karena bagian kepala penis dan bagian dalam preputium dapat dibersihkan.
Sebaliknya, kalau preputium tidak dapat dibuka atau ditarik ke belakang, berarti bagian dalamnya dan bagian kepala penis tidak dapat dibersihkan. Dalam keadaan demikian, akan terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang disebut smegma. Akibatnya, mudah terjadi infeksi. Dalam waktu lama, hal tersebut dapat menimbulkan kanker penis. Oleh karena itu, sunat harus dilakukan dalam keadaan demikian.
Namun, tidak ada hal ilmiah yang menunjukkan bahwa sunat atau tidak sunat berpengaruh terhadap fungsi seksual. Jadi, tidak sunat pun tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual.
Sumber: Kompas
No comments:
Post a Comment