Alm. Raden Ngabehi Notopandoyo pendiri Bong Supit BOGEM. Awal bulan lalu saya berkesempatan mengantarkan keponokan khitan. Bagi anda yang dulu juga di mutilasi khitan di Bogem mungkin masih sempat yang merasakan eksekusi khitan oleh pak Noto sendiri, tapi kini beliau sudah tiada maka eksekutornya beralih ketangan para karyawan atau pun keluarganya. Saya sendiri dulu tidak sempat mencicipi tajamnya alat khitan yang di BOGEM (bukan berarti saya mau ngicipi khitan yang kedua kali, hehehehe…)
Sebelum dieksekusi, terlebih dulu melakukan pendaftaran. Jangan takut tersesat karena disana sudah tersedia papan petunjuknya,
Apa yang perlu dibawa waktu eksekusi? Yang jelas adalah anak yang mau disunat jangan sampai ketuker sama bapaknya. Kemudian sarung, dipakai waktu eksekusi dan sesudahnya. Persiapan yang lain adalah kain mori nah yang ini saya kurang tau untuk apa. Ada yang tau? Jika anda lupa tidak membawa semuanya (kecuali anak yang mau disunat lho ya) sudah ada yang menyediakan tetapi harus merogoh kocek anda pribadi. Dan yang terakhir jangan lupa melakukan pembayaran tunai karena disana tidak menerima pembayaran secara elektronik apalagi sistem KREDIT. Harganya variatif, kelas ekonomi Rp. 400.000,- (harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan) bedanya dimana si? Bedanya cuma di kasurnya aja kok, mau yang single bedroom atau double, untuk cara eksekusi tenang saja tidak perlu takut karena tidak ada perbedaan proses eksekusi berdasarkan kelas kamar.
Bagi anda yang ingin mencoba lagi ketajaman peralatan sunat di Bogem tentu saja bagi putra, saudara atau tetangga karena saya yakin bagi kaum lelaki cukup sekali saja karena memang menyakitkan(kalau ke enakan biasanya minta tambah/di ulang lagi) berikut alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, silahkan dicatat sendiri-sendiri, bagi yang tidak bawa alat tulis bisa pinjam teman sebangkunya.
Bagiamana, tertarik untuk mencoba? Sesampai di rumah, jangan kaget kalau ada yang memberikan ucapan “Selamaat menempuh hidup bentuk baru” karena memang ini terjadi pada keponakan saya *ya jelas aja, yang ngasi ucapan yang nulis tulisan ini*
Sumber: Annots
WHO Merekomendasikan Khitan
World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukannya khitan pada laki-laki yang salah satu keuntungannya adalah mengurangi resiko tertularnya laki-laki yang dikhitan terkena PMS atau penyakit menular seksual
Untuk ketangan lebih lanjut saya tampilkan sebagian dari surat edaran rekomendasi WHO tentang khitanan, saya beri garis bawah point penting yang menerangkan rekomendasi WHO tentang khitan/circumsisi.
Recommendations :
1.1 Male circumcision should now be recognized as an efficacious intervention for HIV prevention.
1.2 Promoting male circumcision should be recognized as an additional, important strategy for the prevention of heterosexually acquired HIV infection in men
Rekomendasi ini merupakan salah satu bukti keistimewaan dari dilakukannya khitanan, banyak para ahli kesehatan di barat sana yang mempertanyakan apa keuntungan dilakukannya khitanan, dengan adanya rekomendasi ini bisa menjawab keraguan mereka, apalagi dalam surat rekomendasi ini juga dijelaskan tentang penilitian yang mereka lakukan terhadap orang yang di khitan.
Tapi walaupun demikian, meski dalam rekomendasi ini dijelaskan bahwa di khitan itu bisa menurunkan tingkat tertularnya laki-laki dari penyakit HIV hingga 60%, tetap saja tidak bisa melindungi hingga 100% karena 40% nya itu mungkin sebagai peringatan kepada kita untuk berfikir ulang bila ingin melakukan seks diluar nikah apalagi dengan berganti-ganti pasangan.
Subhanallah, ternyata kenapa Nabi Muhammad memerintahkan kepada kita umat muslim laki-laki untuk berkhitan itu memang sangat berguna bagi kita. Wallahu’alam bisshawab.
Sumber: Pusat Khitan dan Bedah Minor
Untuk ketangan lebih lanjut saya tampilkan sebagian dari surat edaran rekomendasi WHO tentang khitanan, saya beri garis bawah point penting yang menerangkan rekomendasi WHO tentang khitan/circumsisi.
Recommendations :
1.1 Male circumcision should now be recognized as an efficacious intervention for HIV prevention.
1.2 Promoting male circumcision should be recognized as an additional, important strategy for the prevention of heterosexually acquired HIV infection in men
Rekomendasi ini merupakan salah satu bukti keistimewaan dari dilakukannya khitanan, banyak para ahli kesehatan di barat sana yang mempertanyakan apa keuntungan dilakukannya khitanan, dengan adanya rekomendasi ini bisa menjawab keraguan mereka, apalagi dalam surat rekomendasi ini juga dijelaskan tentang penilitian yang mereka lakukan terhadap orang yang di khitan.
Tapi walaupun demikian, meski dalam rekomendasi ini dijelaskan bahwa di khitan itu bisa menurunkan tingkat tertularnya laki-laki dari penyakit HIV hingga 60%, tetap saja tidak bisa melindungi hingga 100% karena 40% nya itu mungkin sebagai peringatan kepada kita untuk berfikir ulang bila ingin melakukan seks diluar nikah apalagi dengan berganti-ganti pasangan.
Subhanallah, ternyata kenapa Nabi Muhammad memerintahkan kepada kita umat muslim laki-laki untuk berkhitan itu memang sangat berguna bagi kita. Wallahu’alam bisshawab.
Sumber: Pusat Khitan dan Bedah Minor
Khitan di Masa Dewasa
Saya pria berusia 20 tahun. Belum dikhitan. Rencananya sih, dalam waktu dekat ini. Saya ingin bertanya dok, kata orag, melakukan khitan pada usia saya ini konon akan membuat perdarahan susah berhenti. Benarkah? Metode sunat saat ini kan bermacam-macam, kira-kira metode apa yang paling tepat? Saat penyembuhan bagaimana cara mandi yang tepat supaya luka khitan tidak terguyur air? Boy, Surabaya
Jawab:
Khitan dapt digolongkan sebagai operasi kecil. Artinya tingkat kesulitan dan resikonya relatif mudah diatasi. Risiko perdarahan saat khitan bisa saja terjadi. Jika terjadi perdarahan, maka penghentian perdarahan nisa dilakukan dengan membuntu pembuluh darah yang teriris/terpotong. Di antaranya, pengikatan pembuluh darah atau dengan dibakar listrik (electrocaunter).
Penghentian perdarahan dengan cara tersebut lazimnya cukup efektif dan sukses. Untuk orang yang lebih dewasa, pembuluh darah di penis memang relatif lebih lebar. Tetapi tak harus menjadikan kekhawatiran karena masalah perdarahan.
Perdarahan bisa menjadi masalah jika pria yang disunat memiliki gangguan sistem pembekuan darah. Untuk memastikan tak memiliki gangguan fungsi darah, bisa dilakukan tes laboratorium uji pembekuan darah. Jika hasil tes menunjukkan fungsi pembekuan darah tak ada masalah, maka tak usah takut terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
Sunat saat dewasa juga tak ada hubungan dengan kulit khatan yang sulit dipotong (jawa:khotot). Yang perlu disiapkan justru pencukuran rambut kemaluan. Selain karena rambut kemaluan sudah lebat, rambut yang ada akan mengganggu proses sterilisasi sebelum pemotongan kulit khatan.
Di antara banyak cara khitan, cara konvensional merupakan cara lama yang masih terbaik. Yakni dengan pemotongan biasa pakai pisau bedah steril dan penghentian fokus perdarahan yang ada, kemudian menjahit untuk mempertemukan antar ujung kulit.
Yang penting adalah pengalaman dan kecermatan petugas yang mengkhitan. Cara sterilisasi yang prima sangat menentukan penyembuhan. Apalagi jika kondisi kesehatan sangat baik.
Perawatan setelah khitan tidak harus istimewa sampai tidak boleh kena air. Biasanya di kasa verban pembalut luka akan lengket karena sisa darah yang mengering. Tak jarang, jika penjahitan cermat, maka verban tidak lengket dan luka cepat sembuh
Untuk Boy yang berumur 20 tahun, mestinya tak ada masalah yang harus dikhawatirkan pada khitan. Pada usia tersebut, tingkat kekebalan tubuh sangat prima. Teknologi kedokteran saat ini sudah berkembang sangat maju, bahkan pembuluh darah yang terpotong pun sudah bisa disambung dengan baik. Kalau hanya khitan, tak ada masalah yang terlalu dikhawatirkan.
Secara medis, khitan akan memudahkan menjaga kebersihan organ kelamin, khususnya pada bagian leher penis yang tertutup kulit khatan. Untuk yang kulit khatannya panjang dan tertutup sehingga menjadi penyebab sering infeksi saluran kencing, maka khitan merupakan solusi efektif.
Sumber: Dr dr Hudi Winarso MKes
Jawab:
Khitan dapt digolongkan sebagai operasi kecil. Artinya tingkat kesulitan dan resikonya relatif mudah diatasi. Risiko perdarahan saat khitan bisa saja terjadi. Jika terjadi perdarahan, maka penghentian perdarahan nisa dilakukan dengan membuntu pembuluh darah yang teriris/terpotong. Di antaranya, pengikatan pembuluh darah atau dengan dibakar listrik (electrocaunter).
Penghentian perdarahan dengan cara tersebut lazimnya cukup efektif dan sukses. Untuk orang yang lebih dewasa, pembuluh darah di penis memang relatif lebih lebar. Tetapi tak harus menjadikan kekhawatiran karena masalah perdarahan.
Perdarahan bisa menjadi masalah jika pria yang disunat memiliki gangguan sistem pembekuan darah. Untuk memastikan tak memiliki gangguan fungsi darah, bisa dilakukan tes laboratorium uji pembekuan darah. Jika hasil tes menunjukkan fungsi pembekuan darah tak ada masalah, maka tak usah takut terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
Sunat saat dewasa juga tak ada hubungan dengan kulit khatan yang sulit dipotong (jawa:khotot). Yang perlu disiapkan justru pencukuran rambut kemaluan. Selain karena rambut kemaluan sudah lebat, rambut yang ada akan mengganggu proses sterilisasi sebelum pemotongan kulit khatan.
Di antara banyak cara khitan, cara konvensional merupakan cara lama yang masih terbaik. Yakni dengan pemotongan biasa pakai pisau bedah steril dan penghentian fokus perdarahan yang ada, kemudian menjahit untuk mempertemukan antar ujung kulit.
Yang penting adalah pengalaman dan kecermatan petugas yang mengkhitan. Cara sterilisasi yang prima sangat menentukan penyembuhan. Apalagi jika kondisi kesehatan sangat baik.
Perawatan setelah khitan tidak harus istimewa sampai tidak boleh kena air. Biasanya di kasa verban pembalut luka akan lengket karena sisa darah yang mengering. Tak jarang, jika penjahitan cermat, maka verban tidak lengket dan luka cepat sembuh
Untuk Boy yang berumur 20 tahun, mestinya tak ada masalah yang harus dikhawatirkan pada khitan. Pada usia tersebut, tingkat kekebalan tubuh sangat prima. Teknologi kedokteran saat ini sudah berkembang sangat maju, bahkan pembuluh darah yang terpotong pun sudah bisa disambung dengan baik. Kalau hanya khitan, tak ada masalah yang terlalu dikhawatirkan.
Secara medis, khitan akan memudahkan menjaga kebersihan organ kelamin, khususnya pada bagian leher penis yang tertutup kulit khatan. Untuk yang kulit khatannya panjang dan tertutup sehingga menjadi penyebab sering infeksi saluran kencing, maka khitan merupakan solusi efektif.
Sumber: Dr dr Hudi Winarso MKes
Subscribe to:
Posts (Atom)